KERUSAKAN LAHAN KERING
1. Erosi
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain (Arsyad, 1989). Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal (alami) dan erosi dipercepat.
Ø Erosi normal (alami) juga disebut erosi geologi merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi dibawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal.
Ø Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara proses pembentukan dan pengangkutan tanah dan erosi inilah yang disebut dengan erosi dalam konservasi lahan (Arsyad, 1989).
Berdasarkan penyebabnya erosi dibedakan atas erosi yang disebabkan oleh air dan erosi yang disebabkan oleh angin. Berdasarkan bentuknya, erosi dibedakan dalam : erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai (Suripin 2001).
1) Erosi Percik (Splash erosion)
Adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah ditentukan oleh kemiringan lereng, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran permukaan tanah, dan penutupan tanah.
2) Erosi Lembar (Sheet erosion)
Adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff)
3) Erosi Alur (Rill erosion)
Adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah.
4) Erosi Parit (Gully erosion)
Adalah merupakan kelanjutan dari erosi alur, tetapi alur ini telah berbentuk parit sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Jika parit itu dibiarkan terus lama-kelamaan akan membentuk jurang..
5) Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
Adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
Penyebab Erosi
Factor – factor yang menyebabkan terjadinya adalah :
a) Curah hujan
Kekuatan curah hujan yang jatuh ke tanah dapat memecahkan dan menghancurkan gumpalan – gumpalan tanah.
b) Sifat – sifat tanah
Sifat – sifat tanah yang berpengaruh terhadap proses erosi adalah tekstur tanah, struktur tanah, infiltrasi dan kandungan bahan organic tanah.
Ø Tekstur tanah adalah perbandingan tingkat kasar atau halusnya tanah berdasarkan banyaknya butiran pasir, debu, dan liat.
Ø Struktur tanah adalh gumpalan kecil dari butiran tanah yang tersusun dari pasir, debu, dan liat.
Ø Infiltrasi adalah masuknya air dari permukaan ke dalam tanah secara vertical.
Ø Kandungan bahan organic adalah banyaknya bahan organic dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap kemantapan struktur tanah.
c) Pengaruh lereng
Kemiringan lereng berpengaruh terhadap cepat dan besarnya erosi. Lereng yang makin curam kecepatan aliran permukaannya makin meningkat. Oleh karena itu, kekuatan mengangkutnya juga makin meningkat.
d) Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah sebagai berikut :
Ø Menghambat air yang mengalir di permukaan, tetapi memperbanyak air yang meresap ke dalam tanah.
Ø Membantu penguapan dalam tanah melalui penguapan oleh vegetasi.
Ø Kerapatan vegetasi penutup dapat menghalangi jatuhnya hujan langsung ke permukaan tanah.
e) Peran manusia
Manusia memiliki peran atas terjadinya erosi. Perlakuan terhadap tanah berlereng dengan membuat teras menghambat terjadinya erosi. Namun, penebangan hutan secar berlebihan dapat mempercepat dan memperbesar terjadinya erosi.
Sumber : Ir. A.G.Kartasapoetra Teknologi Konservasi Tanah
2. Kompaksi (Pemadatan) Tanah
Berkurangnya pori – pori tanah umumnya disebabkan oleh pemadatan / kompaksi tanah, makin padat tanah makin berkurang pori- pori tanah dan infiltrasi air ke dalam tanah akan lebih menurun.
Factor penyebab terjadinya pemadatan tanah :
1) Tumbukan butir-butir hujan pada permukaan tanah
2) Pengolahan tanah dengan mesin – mesin berat
3) Penggembalaan ternak dan seringnya terinjak-injak.
Tertutupnya lubang pori – pori atau berkurangnya pori-pori karena terjadinya pemadatan akan menurunkan kegiatan infiltrasi, air di permukaan tidak diberi kesempatan untuk mermbes sehingga aliran permukaan akan terus berlangsung. Menurut penelitian, kapasitas infiltrasi dapat pula menurun jika dalam tanah terdapat lapisan kedap, yang biasanya merupakan lapisan tanah liat, menjadi penghalang perembesan air ke dalam air. Pemadatan – pemadatan tanha hanya dapat dihilangkan dengan melakukan pengolahan tanah yang aktif misalnya, sering melakukan pencangkulan, dan menanaminyna dengan jenis tanaman yang bermanfaat.
Tentang skelet tanah adalah komponen tanah yang berukuran lebih besar dari 2mm, dengan demikian tanah yang banyak mengandung komponen ini pori – porinya besar dan kapasitas infiltrasinya besar
Sumber : Ir. Mul Mulyani Sutedjo. Pengantar Ilmu Tanah
3. Pencemaran Tanah
Kerusakan / pencemaran tanah adalah berubahnya sifat dasar tanah. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
(a) Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain. Contohnya adalah Limbah padat (kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral) dan Limbah cair (deterjen, oli, cat)
(b) Limbah industry
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair. Limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
(c) Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT
Sumber : Otto Soemarwoto Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan
0 komentar:
Posting Komentar